Minggu, 10 Februari 2013

Keuntungan Pria Dalam Pernikahan






Menjalin hubungan bertahun-tahun bukan jaminan pasangan akan mengajak Anda untuk segera menikah. Banyak pria yang terlalu menikmati masa pacarannya dan tidak terlalu memikirkan untuk membawa hubungan ke arah yang lebih serius. Bahkan ada beberapa pria yang bisa dikatakan 'fobia' komitmen.Tapi, menurut John Gray Ph.D, psikolog dan penulis buku Men are from Mars, Women are from Venus, ketika hati telah mantap berkomitmen, pria justru merasa lebih tentram menjalani kehidupan. Ada beberapa alasan yang dapat pria pertimbangkan untuk segera mengakhiri masa lajang.Berikut enam keuntungan yang bisa diperoleh pria dalam perkawinan:
Bikin panjang umur
Salah satu cara meningkatkan hidup lebih lama adalah dengan cara menikah. Berbagai penelitian telah menunjukkan, pria yang bahagia dalam pernikahan cenderung hidup lebih lama dari rekan-rekannya yang masih lajang Sebagai contoh, sebuah studi 2006 yang dilakukan peneliti di University of California berpendapat, para lajang lima kali lebih mungkin meninggal karena penyakit menular seksual, dan hampir 40% lebih cenderung meninggal karena penyakit jantung. Studi lain menunjukkan, tingkat kematian 250% lebih tinggi dialami pria lajang daripada pria yang sudah menikah.

Memberi pengalaman berharga menjadi orangtua
Memiliki anak-anak adalah alasan lain seorang pria untuk menikah. Menjadi seorang ayah adalah pengalaman dimensi kemanusiaan yang hampir diinginkan setiap pria. Dan perkawinan adalah lingkungan paling stabil dan aman untuk memulai sebuah keluarga

Membuat pria lebih menarik
Kebanyakan wanita tertarik pada pria yang tak lagi sendiri alias sudah menikah. Mengapa demikian? Hal ini bukan berarti pria menikah bisa tertarik lagi pada wanita lain selain istrinya. Namun, dari hasil jajak pendapat, kebanyakan wanita memang lebih mengagumi pria menikah ketimbang pria lajang. Hal ini bisa menambah rasa percaya diri seorang pria.

Membawa keuntungan financial
Ada banyak keuntungan finansial yang terkait dengan perkawinan. Sebagai permulaan, tunjangan dari perusahaan tempat bekerja akan ditambah, selain untuk pribadi, istri dan anak juga akan mendapatkan asuransi kesehatan. Suka atau tidak, setiap tunjangan dirancang oleh perusahaan untuk membuat hidup lebih mudah bagi pasangan yang sudah menikah.

Seks aman
Pria menikah pastinya bisa berhubungan seks lebih sering dari pria lajang. Itu fakta yang didukung sebuah studi yang dilakukan oleh Kinsey Institute. Hasil penelitian mengungkapkan, 23% pria tidak menikah secara berkala menikmati hidup setiap tahun tanpa seks, sementara hanya 1% dari pria menikah yang jarang menikmati seks.Jadi, sesungguhnya akan banyak godaan bagi pria lajang untuk melakukan seks bebas dan berisiko menderita penyakit menular seksual. Tak hanya itu, penghasilan mereka juga akan habis hanya untuk menikmati kehidupan seks terlarang.

Lebih bahagia
Sebuah studi terbaru yang dilakukan di Universitas Australia menunjukkan, pria menikah lebih bahagia dibandingkan pria lajang. Bahkan, tingkat kebahagiaan pria menikah lebih tinggi 135% dari pria lajang. Dalam perkawinan, seorang pria bisa merasakan kestabilan dan dukungan yang memungkinkan dirinya untuk berhasil dalam semua aspek kehidupan lainnya.

Pria Yang Belum Siap Untuk Menikah






Semua pria ingin menunjukkan mampu menjadi suami hebat ketika menikah kelak. Tapi, wanita juga perlu tahu, di antara mereka, sebenarnya ada tipe pria yang perlu dipertimbangkan untuk tidak dijadikan pendamping.Karena itu, kenali tipe calon suami agar lebih siap dan matang sebelum memutuskan hidup bersama orang yang Anda anggap sebagai belahan jiwa. Jangan sampai terperangkap dalam pernikahan dengan tipe pria yang salah, seperti dikutip dari laman Shine Yahoo.

- Pria yang gengsi meminta maaf
Sebaiknya, Anda mempertimbangkan tipe pria yang sering membuat hati Anda tidak bisa tenang, tidak bahagia, dan tidak bisa membangun suasana menyenangkan bersama-sama. Jika dia sering melukai perasaan Anda, dan tidak pernah sungguh-sungguh meminta maaf, ini harus jadi poin penting untuk Anda jadikan penilaian sebelum memutuskan menikah dengannya.

- Penipu
Apa jadinya jika pacar Anda punya sifat suka menipu atau mencurangi Anda. Kalau hanya sekali mungkin masih bisa ditoleransi, tapi kalau dia sering mengulanginya? Apa jadinya. Akuilah bahwa sebagian besar orang tentunya tidak akan pernah bisa percaya pada pasangan yang punya sifat semacam itu.
- Egois
Sebagian besar orang yang telah berumah tangga terkadang memang harus menempatkan diri mereka sebagai orang kedua. Memahami orang lain. Tapi, jika pasangan Anda terlalu sibuk dengan urusannya sendiri ketimbang menyenangkan Anda, hal ini bisa membuat hubungan menjadi tidak tidak harmonis.
- Gila kerja
Menjadi orang yang ambisius memang bisa sangat mengagumkan. Mungkin saat dia baru mulai kerja, ambisius merupakan satu-satunya pilihan untuk bisa maju. Jika dia lebih memprioritaskan pekerjaannya ketimbang berkumpul bersama Anda, kemungkinan besar kelak Anda tidak akan menjadi istri bahagia di rumah. Ini tidak menyenangkan, mempunyai pasangan yang tidak pernah berada di sekitar Anda.

- Pemalas
Mungkin Anda tidak sabar untuk berumah tangga, mengatur rumah, berbagi beban hidup dan lain sebagainya. Tapi, apakah dia ikut memberikan kontribusi untuk membuat rumah bahagia, misalnya apakah dia ikut membantu memasak, membersihkan lingkungan rumah, atau peduli dengan masalah yang dihadapi anak.Tentu, Anda akan benar-benar frustrasi bila hidup dengan pria yang lebih memilih hanya duduk di sofa, ketimbang membantu memberi kontribusi untuk rumah tangga bahagia.

- Tidak bisa diandalkan
Hidup berumah tangga bukanlah sesuatu yang mudah. Tidak semudah ketika kedua mempelai menyatakan janji untuk tetap saling mendukung dan bersama-sama ketika keadaan baik maupun buruk.Apakah pasangan Anda termasuk seorang pria yang selalu menarik diri ketika Anda sedang punya masalah dan membutuhkan masukannya. Percayalah, Anda tidak ingin suami tidak dapat diandalkan.
- Pria yang tidak bersedia terbuka
Tipe pria ini kerap memiliki rahasia yang bisa jadi merugikan untuk pasangannya di masa mendatang.